Ketika ibu saya Yv-nv Lu masih hidup, suatu hari, belanja di pasar, bertemu sekawanan orang mengerumuni seorang tua berparas cantik, namun, berpakaian kurang cocok di badan. Bicara orang tua ini seperti gila, lucu lagi.
Orang tua ini berkata, "Saya adalah mahadewa yang turun ke dunia Saha, hari ini khusus datang mencari, mencari anak Buddha sejati dari keluarga Lu, saya tidak keberatan bicara misteri."
Orang-orang heran mendengarnya.
Namun, begitu ibu saya mendengarnya, hatinya malah tersentuh.
Ibu saya menghampiri dan bertanya, "Siapa yang Anda maksud anak keluarga Lu?"
Si orang tua berkata, "Sekarang dia masih bodoh, namun masa depan melangit."
(Saat itu saya ranking terakhir, belakangan ranking satu)
Ibu saya bertanya lagi, "Bagaimana masa depan anak saya itu?"
Si orang tua berkata, "Mahadewa, menyeberangkan insan luas."
Ibu saya menjawab, "Anak saya bodoh, mana mungkin seberuntung itu?"
Si orang tua membelalakkan mata, berkata, "Anda salah! Hari ini saya khusus datang memberi petunjuk pada anak keluarga Lu, tidak ada salahnya saya mengatakan ini, bahwa ia adalah tulang Buddha, Sadhu! Sadhu!"
Begitu ibu saya dengar, setengah percaya. Kemudian lempar 10 yuan kepada si orang tua, lalu pergi.
*
Selanjutnya, ibu saya membawa saya ke Yuhuang Gong, Taichung.
Bertemu ibu berbaju biru Qian-dai Lin (Ciosang).
Qian-dai Lin menunjuk saya, berkata pada ibu saya, "Ini adalah tulang Buddha!"
"Tulang Buddha?" ibu saya tidak percaya.
Qian-dai Lin berkata, "Tulang Buddha ya tulang Buddha, kelak menyeberangkan berlaksa-laksa insan, dia adalah anak Buddha sejati di Surga Barat, khusus datang menyeberangkan insan, bukan orang sembarangan."
"Kenapa bisa?" ibu saya tetap bingung.
Qian-dai Lin berkata, "Lihat saja masa depan!"
*
Konon, saya Sheng-yen Lu, setelah dari Yuhuang Gong, mata batin saya dibuka oleh Yaochi Jinmu.
Petunjuk dari segala Buddha di 10 penjuru dan 3 kala.
Begitu saya meramal dengan menekan sinar roh, ternyata "Tulang Buddha" sedikit pun tidak palsu, saya memang Sang Buddha di Surga Barat -- Mahapadmakumara Putih yang terlahir ke dunia, menerima perintah dari Sang Buddha untuk datang ke dunia manusia menyeberangkan insan.
Saya tahu 500 kehidupan sebelumnya.
Saya tahu 500 kehidupan berikutnya.
Kemudian, saya baca lagi Tripitaka dan 12 tipe kitab suci, 36 buku kitab suci Taoisme, 5 kitab klasik dan 4 kitab, saya hafal luar kepala dan bisa memahami semuanya.
Saya sendiri berlatih Taoisme dan belajar Buddhisme, satu tembus seratus tembus, hingga "memahami hati dan menyaksikan Buddhata", kemudian terbahak-bahak.
Saya terus tertawa hingga Surga Barat.
Buddha Sakyamuni bersabda:
Jangan tertawa.
Jangan tertawa.
Saya tahu asal usulmu.
Saya jawab:
Tulang Buddha pergi.
Tulang Buddha datang.
Jangan sampai insan tidak ada sandaran.
*
Buku ini adalah "Kisah Seputar Konsultasi", saya beri judul "Kisah Aneh di Nanshan", Anda percaya juga bagus, tidak percaya juga bagus, percaya atau tidak, terserah Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar