Dakini Putih Menampakkan Diri (Prakata)

Dulu.

Saya di tempat Guru Thubten Dhargye, guru saya menceritakan pada saya sebuah kisah nyata. Thubten Dhargye bercerita:

Suatu hari.

Dakini Putih menampakkan diri dan berkata pada guru saya, "Anda harus lekas pergi ke Taiwan, cari seorang bermarga Luo, orang bermarga Luo ini, di dalam kalpa waktu ini, akan menjadi seorang acarya yang berharga dan kelak akan mencapai tingkat pencapaian, Sambhogakaya acarya ini adalah Buddha Amitabha."

Thubten Dhargye awalnya tidak menghiraukan.

Namun, Dakini Putih berulang-ulang menampakkan diri.

Sehingga, guru saya membawa pendampingnya Thubten Qigong ke Taiwan untuk membabarkan Dharma, sekalian mencari orang yang bermarga Luo.

Dicari-cari.

Akhirnya tidak ditemukan seorang bermarga Luo.

Guru Thubten Dhargye sangat sedih tidak menemukan orang bermarga Luo.

Tak lama kemudian, saya inisiatif bersarana pada Guru Thubten Dhargye, Guru memberiku nama Dharma: Thubten Qimo.

Suatu hari lagi.

Dakini Putih menampakkan diri, guru saya berkata pada Dakini Putih, "Di Taiwan tidak ditemukan orang yang bermarga Luo."

Dakini Putih menjawab, "Beliau dari awal sudah di sisi Anda, Beliau adalah Sheng-yen Lu, transmisikanlah padanya kunci avineka yang paling mendalam dari 3 Tipe Tantra Dalam!"

Guru saya berkata, "Beliau bermarga Lu bukan Luo?"

Dakini Putih menjawab, "Pelafalan Dialek Taiwan untuk kata Lu adalah Luo."

Pelafalan Lu adalah Luo.

Guru Thubten Dhargye tiba-tiba tercerahkan.

Oleh karena itu, di tempat Guru Thubten Dhargye, saya menjadi murid utamanya, seluruh kunci Tantra Dalam diperoleh dari transmisinya, abhiseka yang tiada tara, kekuatan pemberkatan terus berkesinambungan.

Di tempat Guru Thubten Dhargye saya memperoleh:

Abhiseka Kurukulla Bhagawati.

Abhiseka Anuttarayoga Tantra.

Abhiseka Yamantaka.

Abhiseka Kalachakra.

...........................

Bahkan setelah Guru Thubten Dhargye memasuki parinirvana, Beliau tetap menampakkan diri, mentransmisikan saya ajaran Dharma avineka.

Saya bersyukur dan menjunjung tinggi.

*

Suatu hari.

Dakini Putih menampakkan diri dan berkata pada saya, "Mahaguru Lu, Anda harus menulis sebuah buku, Anda wajib menulis buku tersebut."

"Buku apa?"

Dakini Putih dari tengah angkasa melempar sebuah buku padaku.

Saya buka dan baca, terperanjat!

Dakini Putih berkata, "Tulislah! Ini adalah cara memperingatkan siswa mulia Anda, di tempat berbahaya, di jalan sesat, teriaki mereka kembali ke jalan yang benar!"

Saya berkata, "Ini! Terlalu menyulitkan!"

Dakini Putih berkata, "Melakukan yang sulit dilakukan, ini juga kebajikan! Para insan mesti membaca buku ini."

Tidak ada komentar: