Ada seorang pengidap penyakit AIDS datang ke tampat saya meminta pertolongan saya. Di Amerika Serikat ada banyak penderita AIDS, apakah itu orang barat maupun orang timur, saya juga telah banyak membaca informasi serta laporan kedokteran mengenai AIDS. Meski demikian terhadap Virus AIDS , saya masih bingung. Kita sudah tahu bahwa AIDS dapat di tularkan lewat darah, tapi bagaimana dengan air ludah? ada dokter berkata "tidak dapat menular lewat air ludah" Namun ada juga dokter yang berkata "bisa", berarti hal ini masih simpang siur, belum mempunyai jawaban yang pasti.
Si penderita AIDS yang datang kepada saya itu berkata,"Maha Guru Lianshen, saya tahu anda sangat sakti dan memiliki kekuatan gaib yang tak terbayangkan. Anda sudah banyak menyelamatkan orang, jadi anda pasti mempunyai kekuatan gaib yang bisa menyembuhkan penyakit AIDS saya"
Saya menjawab, "sewaktu dulu saya sedang belajar dari rahib Taois Ching Chen, saya telah belajar ilmu pengobatan dengan menggunakan HU. Rhib Ching Chen menguasai ilmu ilmu Tao dan Tantra, dan beliau telah menurunkan semua ilmu rahasia Taoisme yang dikuasainya kepada saya. Namun sayang sekali saya tidak di ajarkan cara membuat HU penyembuh AIDS" (Karena pada waktu itu memang belum ada penyakit AIDS)
"Bukankah Maha Guru dapat meminta bantuan para Dewa?"
"Bisa sih bisa, namun kemampuan para Dewa dan Mahluk halus pun ada batasnya. Mereka hanya mengetahui hal hal yang berhubungan dengan mereka saja, yang tidak berhubungan dengan mereka, merekapun tidak mengetahuinya"
"Jadi bagaimana Maha Guru dapat menyelamatkan saya??"
"Saya benar-benar tidak tahu bagaimana menyelamatkan anda!" saya sangat menyesal.
"Bukankah Maha Guru telah bersumpah untuk tidak mengabaikan seorang umat pun? mengapa tidak peduli terhadap seorang pengidap AIDS?"
"ini.........." Saya menjadi terperangah.
Saya berpikir, pengidap AIDS ini datang mencari saya sudah merupakan sebuah kehormatan. Sayapun pernah bersumpah tidak akan menelantarkan umat meskipun hanya seorang saja.
Saya memang mengetahui bahwa di tempat "Tabib Gaib" ada sebuah "Gudang Obat Gaib", ini amat rahasia. Obat-obatan yang ada di "Gudang Obat Gaib" ini dijaga oleh "Tabib Gaib" beserta penjaga gudangnya. Penyakit apapun yang ada di dunia manusia ini pasti ada obatnya di "Gudang Obat Ajaib", ini menunjukkan kasih sayang para Dewa terhadap umat manusia!!"
Saya berkata kepadanya, "Saya beritahu sebuat tempat, pergilah ke sana. Disana kamu dapat menemukan obatnya"
"Dimana??"
"Digudang Obat Gaib di Surga"
"Bagaimana pergi ke tempat itu?"
"Saya akan menggambarkan sebuah HU burung bangau, setelah meminumnya anda malam ini dapat ke sana. TETAPI waktu sampai ke sana, kamu akan melewati sebuah gudang harta. Anda sama sekali tidak boleh serakah terhadap harta kekayaan dan harus ingat bahwa tujuan anda kesana adalah untuk mengambil obat, bukan mengambil harta kekayaan. Jangan serakah karena anda hanya boleh memiliki salah satunya."
Setelah itu sya berikan dia adhisthana (pemberkatan) khusus.
Benar saja, malam itu juga si sakit bermimpi, dia mengendarai burung bangau. Dia terbang menuju sebuah gerbang surga. Tiba tiba gerbang itu terbuka sendiri. Secara tidak sadar si sakit melangkah masuk, begitu menengadahkan kepalanya, "WOW............" emas dan permata berkilau menyilaukan mata. Begitu melihat harta kekayaan, si sakit sudah lupa tujuan utamanya ke sana. Dia telah lupa akan nyawanya yang berharga. Emas dan Permata di raup sepuas puasnya memenuhi seluruh isi kantong bajunya..........
Ketika melangkah ke gudang obat, pintunya tidak mau terbuka, karena waktunya telah lewat. Oleh karena itu dia terpaksa harus balik kembali, burung bangaunya masih ada. Ketika menaiki burung bangau, diapun tersadar kembali dari mimpi. Ketika mencari cari harta kekayaan yang tadi diraupnya, satupun tidak ada. Dia segera datang menemui saya.
"Maha Guru, saya ingin ke sana sekali lagi. Kali ini pasti tidak akan serakah lagi"
"Kesempatan cuma satu kali. Kesalahan telah di perbuat, menyesal juga percuma"
"Bagaimana dengan harta kekayaan itu???"
"Barang barang itu kan milik sana, tentu saja akhirnya kembali juga ke sana (surga)"
"Maha Guru Tolong lah,,Tolonglah!!"
Saya menyerah setelah di desak terus. Sebuah HU burung bangau di gambar lagi. Tetapi burung bangau ini sudah tidak mujarab lagi. Tidak ada burung bangau lagi di dalam mimpi sehingga tidak bisa terbang ke surga.
Saya menyadari bahwa sakit adalah suatu takdir. Dapat sembuh atau tidak semuanya merupakan takdir. Kaya pun merupakan suatu takdir. Seberapa besar rezeki seseorang, seberapa banyak uang yang dapat di raup, sudah merupakan suratan takdir, sama sekali tidak bisa di paksakan.
Satu satunya faktor yang dapat mengubah takdir adalah batin sendiri. Ubalah dulu batin anda, takdirpun ikut berubah.
Inilah cara untuk menyiasati hidup.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar