Menaati Sila

Ada yang beranggapan bahwa ajaran Tantra tidak berbicara tentang sila atau kurang begitu ketat dalam masalah sila.

Ini sungguh sebuah keliru besar!

Setiap umat Buddha, baik Tantra maupun non-Tantra, tahu betapa pentingnya menaati sila dan wajib mempelajari Trisikhha, yaitu yang terdiri atas sila, samadhi, dan prajna.

Sila mengacu pada pelanggaran perbuatan jahat.

Samadhi mengacu pada penempatan pikiran secara terfokus.

Prajna mengacu pada pengenyahan ilusi untuk menuju kebenaran.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa menaati sila adalah suatu upaya untuk memperoleh kebersihan hati yang damai. Hati yang dapai dapat mempermudah samadhi. Dan melalui samadhi, seseorang akan mampu mengamati segala sesuatu secara jernih, kemudian menumbuhkan kebijaksanaan.

Agama Buddha mempunyai banyak sila, antara lain Pancasila, Astasila, Dasasila, Bodhisattva-sila, 250 Sila Upasampada, dan lain-lain. Dalam hal ini, tidak ada perbedaan antara umat Tantra maupun non-Tantra. Semuanya wajib mematuhi sila.

Selain itu, di dalam ajaran Tantra masih ada lagi yang disebut sebagai 50 Abdiguru, 14 Sila Utama Tantra, Silavrata Paramarsa, Pratimoksa, sila yang berkaitan dengan perilaku seksual, dan lain sebagainya. Sepengetahuan saya, sila ajaran Tantra bahkan lebih terperinci dan lebih keras dibandingkan sila ajaran non-Tantra.

Melanggar sila dalam ajaran Tantra akan berakibat masuk ke Neraka Vajra. Konsekuensi karmanya sangat berat, antara lain menelan ayogu, meneguk cairan besi yang berpijar, mengenakan baju besi yang membara, berbaring di ranjagn besi yang membara. Selamanya tak ada hari kebebasan, sungguh mengerikan.

Seorang sadhaka yang menekuni Sadhana Tantra Satya Buddha harus menaati sila dengan ketat. Sebelum memasuki Nirvana, Buddha Sakyamuni menghendaki para siswa kelak berpedoman pada sila karena taat sila adalah pangkal keberhasilan.

Jika seseorang menyatakan dapat mencapai ke-Buddha-an tanpa menaati sila, itu berarti melanggar Sila Samaya. Ketahuilah, bagaimana mungkin membangkitkan keyakinan para dewa dan manusia jika tidak mematuhi sila. Tidak mematuhi sila berarti bertentangan dengan jalan kemudian dan mengikuti arus fana yang pada akhirnya takkan memperoleh vimoksa dan takkan menuntaskan samsara!

Tidak ada komentar: