PENCERAHAN TERBESAR

Di dalam Sutra "Heruka" dari ajaran Tantra, sering muncul kalimat-kalimat yang mengejutkan orang.

Ia berkata, "Manusia selama 10 bulan di dalam kandungan, sama halnya telah mengalami sepuluh bhumi, Dasabhumi Bodhisattva."

"Begitu manusia dilahirkan, kepala tidak berambut, sekujur tubuh telanjang, seperti Sang Buddha dalam wujud seorang bhiksu."

Di dalam sutra dikatakan, "Sebuah kebenaran yang tidak diketahui oleh manusia, kebenaran ini adalah semua makhluk hidup adalah Sang Buddha."

Konon, setelah Sang Buddha berceramah tentang kebenaran, Buddhalocani Bhagawati, Mamaki, Avalokitesvara berjubah putih, Tara, dan Bodhisattva yang tak terhitung ibarat pasir Sungai Gangga. Semuanya kebingungan dan pingsan di lantai.

Sang Bhagavan pun memilih untuk menjelaskan, "Seluruh makhluk hidup adalah Sang Buddha, hanya karena avidya (kebodohan) tanpa awal, avidya (kebodohan) sekilas sehingga mereka tertipu, asalkan manusia menghentikan tipuan ini, pada saat ini juga ia adalah Sang Buddha, ini tak perlu dipertanyakan lagi."

Yang dimaksud oleh Sang Bhagavan adalah:

Karmadhatu diliputi avidya.

Rupadhatu diliputi avidya.

Arupadhatu diliputi avidya.

Dwiyana diliputi avidya.

Mahaguru menunjukkan, "Diri sendiri pada dasarnya sudah memiliki, tidak perlu mencari di luar, dan mencapai kebuddhaan dalam tubuh sekarang."

Sang Bhagavan berkata, "Sifat dasar dari Tathata adalah sukha abadi."

Suatu kali, di atas Dharmasana, saya berkata di hadapan puluhan ribu umat, "Saya adalah Buddha Lian-sheng!"

Begitu saya mengutarakannya, siswa mulia saya tentu saja yakin sepenuhnya tanpa ragu-ragu.

Namun, ada sebagian siswa Buddha, tetap bingung. Mereka mau membahas:

"Lurus, sesat"

"Buddha hidup asli, Buddha hidup palsu."

"Buddha asli, Buddha palsu."

Sekarang saya dengan serius menekankan sepenggal kalimat dari Sang Bhagavan, "Seluruh makhluk hidup adalah Sang Buddha."
Saya barulah yang mencerahi kebenaran. Mencapai "pencerahan" terbesar.

Sementara beberapa siswa Buddha yang belum mencapai pencerahan masih di dalam kebingungan, mereka barulah memenuhi standar "sesat".

"Pencerahan" terbesar yang saya sadari, "besar" di sini, bukan "besar" dalam pengertian ukuran.

Melainkan dalam pengertian abadi.

Sang Bhagavan beranggapan:

Yang dimaksud dengan "Sukhavati" adalah "mahasukha", sukha atau kebahagiaan ini bukan sukha duniawi. Sukha duniawi dihasilkan dari "benda atau hal yang bersifat relatif", yang bisa bosan, bahkan bisa menyebabkan "hasrat yang tak terbendung". Karena manusia mengejar kebahagiaan, sehingga hasrat pun tak berkesudahan.

Sukha dan dukha adalah relatif.

Sementara sukha dari pencerahan, adalah "mahasukha", bukan relatif, melainkan absolut.

Anda seharusnya mengerti penjelasan saya ini, saya tidak perlu membebaskan diri, sebab saya tidak terikat, saya tidak perlu kemudahan, sebab saya adalah kemudahan itu sendiri, saya tidak perlu berkhayal, sebab sama sekali tidak ada khayalan, saya tidak perlu terbalik, sebab sama sekali tidak ada yang terbalik.

Saya adalah Buddha Lian-sheng.

Saya berada di dalam mahasukha dan terang.

Jika Anda curiga.

Anda barulah sesat.

Tidak ada komentar: