Di dalam buku ini, yang ingin saya sampaikan pada Anda semua adalah,
saya adalah pemeran utama pria di dalam buku ini, sayalah gudang harta
karun. Mengapa disebut gudang harta karun? Saya beritahu Anda semua
beberapa alasan:
Pertama:
Saya adalah talenta.
Ketika
mata batin saya terbuka, saya melihat diri saya sendiri ternyata adalah
Padmakumara, kemudian tiba di Mahapadminiloka, itu adalah alam suci
Padmakumara.
Saya menulis gatha:
Dharmakaya sebenarnya berada di langit di luar langit.
Sarira stupa kuno justru berada di hadapan.
Hanya demi usaha agung di dunia manusia.
Menitis menjadi Bhiksu dan mengembara.
Siapakah
Padmakumara? Yaitu Bodhisattva Padmapani, Grivaprabha Kumara,
Ratnacitta Kumara, Pudarika Raja, Mahamandarava Kumara.....
Yaitu Padma Prabha Svara Buddha
Karena adanya talenta seperti ini, maka saya adalah gudang harta karun.
Kedua:
Saya adalah orang yang telah mencapai kontak yoga.
Saya telah memiliki sepenuhnya jodoh melatih diri, menekuni Sambhara-marga, Prayoga-marga, Arya-marga, Bhavana-marga, Parayana.
Menyempurnakan tingkat pembangkitan dalam penekunan Tantra.
Menyempurnakan tingkat kesempurnaan dalam penekunan Tantra.
Setelah kontak yoga dalam Sadhana Prayoga, Sadhana Guru, Sadhana Yidam, Sadhana Vajra, Anuttara Tantra, Dzogchen.
Sepanjang hidup saya, hanya melatih diri, menulis artikel, dan membabarkan Dharma.
Saya telah kontak yoga dengan Mahadewi Yaochi, Buddha Amitabha, Bodhisattva Ksitigarbha....
Karena saya adalah orang yang telah kontak yoga, maka saya adalah gudang harta karun.
Ketiga:
Memahami
hati adalah mencapai pencerahan, saya memahami bahwa "semua dharma
berkondisi, ibarat ilusi mimpi dan bayangan gelembung, ibarat kabut dan
kilat, demikian seharusnya kita memandangnya." Saya memahami "hati yang
telah berlalu tidak bisa dipegang", "hati sekarang tidak bisa dipegang",
"hati yang akan datang tidak bisa dipegang". Sama sekali tidak ada yang
didapatkan.
Saya memahami "sunyata".
Saya mehahami "samatha".
Saya memahami "di atas maupun di bawah langit, sayalah yang paling mulia".
Setelah saya memahami hati, mengerti ternyata satu kesatuan, bukan dualisme atau oposisi. Mutlak, bukan relatif.
Setelah memahami hati, semua pikiran musnah, semuanya lenyap. Ini barulah sunya, ini barulah kekal, tidak memikirkan.
Maha-prajna semacam ini, jarang diketahui orang, maka saya adalah gudang harta karun.
Keempat:
Saya adalah orang yang menyaksikan Buddhata.
"Memahami hati" adalah teori, sedangkan "menyaksikan Buddhata" adalah praktek.
Buddhisme
luas, aliran majemuk, setiap sekte maupun aliran, semua memiliki metode
penekunan masing-masing. Dari aspek ajaran Tantra, Dzogchen, Mahamudra,
Mahatejas, Mahaparipurna Jayaprajna, keempat Mahasadhana ini, saya
telah tekuni diam-diam selama 40 tahun.
Saya telah membuktikan Buddhata.
Membuktikan Buddhata semacam ini, jarang ada di dunia ini, maka saya adalah gudang harta karun.
Terakhir, yang hendak saya sampaikan pada Anda semua adalah:
Di
dalam mata prajna saya. Dunia manusia, hidup, alam semesta, sebab
akibat, tumimbal lahir, parinirvana, segala-galanya, semua adalah sebuah
"mimpi besar".
Yang saya temukan adalah puncak Buddhadharma,
begitu sampai puncak, bahkan Buddhadharma pun bukan. Saya memiliki daya
gaib yang tidak terhingga dan sensasi yang menakjubkan. Maka,
kebijaksanaan saya membuat hidup saya bebas dari penyesalan!
Jika Anda membaca buku ini.
Maka, hidup Anda juga akan bebas dari penyesalan!
Salut!
Best!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar