Upasaka Peicheng dan istri melahirkan seorang putra, seluruh tubuh sehat
dan normal, hanya mata saja yang tidak terbuka, Upasaka Peicheng sangat
tidak sabaran, menggunakan tangan membuka kelopak mata, tak disangka,
kelopak mata atas dan bawah menyambung, tidak bisa dibuka.
Dokter berkata, "Pterigium tertutup penuh, tidak bisa dipaksa buka dengan tangan."
Upasaka Peicheng bertanya, "Operasi?"
Dokter, "Masih menunggu pengamatan."
Dokter lebih dulu memberikan obat untuk diminum dan obat untuk dibalut, tidak ada hasil.
Belakangan,
dokter melakukan operasi, menemukan di bawah kelopak mata, ada lagi
sebuah selaput, menutupi bola mata, tetap tidak dapat melihat dunia
luar.
Ada teman mengaku bisa terbuka. Ambil koin 50 dua buah dan
saling ditubruk. Tetap tidak terbuka. Ditanya mengapa melakukan seperti
ini? Teman tertawa berkata, "Sebagian besar orang, bertemu uang, mata
terbuka, bayi ini bertemu uang, mata juga tidak terbuka, benar-benar
pahlawan."
Upasaka Peicheng bertanya pada dokter, "Selapis selaput itu menutupi bola mata, mengapa bisa demikian?"
Dokter menjawab, "Tidak pernah menemukan penyakit seperti ini!"
Upasaka Peicheng dan istri memiliki seorang teman, yaitu siswa Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu.
Ia meminta Upasaka Peicheng mencari Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, barangkali Dharmaraja mempunyai solusi.
Namun, Upasaka Peicheng tidak yakin, istrinya adalah penganut kepercayaan rakyat, ia percaya pada medium.
Keduanya bertanya pada medium, medium tak disangka berkata, "Mahaguru Lu adalah Buddhah sejati, lekas cari Mahaguru Lu!"
Medium ini adalah medium Xuan Tian Shangdi Tangmo Tianzun di Utara.
Keduanya ingin mencari saya.
Namun, saya malah ada di Ling Shen Ching Tze Temple, Seattle, Aerika Serikat.
Peicheng suami istri mengirim surat pada saya, surat baru dikirim, suami istri bermimpi:
Di
dalam mimpi melihat Mahaguru Lu terbang di atas angkasa, yang menemani
Mahaguru Lu terbang bersama-sama adalah delapan sosok Dakini:
Yang
berada di timur adalah Dakini Gaoli, bertubuh hitam; yang berada di
selatan adalah Dakini Keli, bertubuh merah; yang berada di barat adalah
Dakini Weiduoli, bertubuh kuning; yang berada di utara adalah Dakini
Kasimali, bertubuh hijau; yang berada di timur laut adalah Dakini
Bokaxi, bertubuh biru; yang berada di tenggara adalah Dakini Shawali,
bertubuh putih; yang berada di barat daya adalah Dakini Kundalini,
bertubuh biru; yang berada di barat laut adalah Dakini Dongbi, bertubuh
warna-warni.
Terbang dengan anggun dan indah.
Delapan
Dakini utama bertanya pada Mahaguru Lu, "Putra dari Upasaka Peicheng dan
istri, mengapa matanya ada selaput berlapis? Bagaimana menjelaskan
sebab akibat karma ini?"
Saya menjawab, "Putranya memiliki dua
orang guru, keduanya adalah Pandita (Mahakalyanamitra) yang telah
mencapai keberhasilan, sayang, putranya meninggalkan sang guru, matanya
tidak mengenal guru bijaksana, sehingga bertumimbal lahir dan
bereinkarnasi lagi, matanya ada dua lapis selaput berlapis."
Delapan Dakini utama bertanya, "Sebab akibat benar-benar menakutkan, namun, bagaimana supaya bisa membuka mata?"
Saya menjawab, "Saya panjatkan sebuah gatha, maka bisa membuka mata, gatha:
Wu Gou Qing Jing Guang, (Cahaya bersih tanpa cela)
Hui Ri Po Zhu An; (Mentari kebijaksanaan memecahkan kegelapan)
Neng Fu Zai Feng Huo, (Dapat menundukkan bencana, angin, dan api)
Pu Ming Zhao Shi Jian. (Memancarkan cahaya ke seluruh dunia)
Ini adalah sebuah gatha di dalam Saddharma Pundarika Sutra. Ingat, ingat."
Peicheng suami istri di dalam mimpi mendapatkan gatha ini, namaskara puja pada Bodhisattva Avalokitesvara dan Padmakumara.
Selapis
selaput mata sang bayi, perlahan-lahan menghilang, mereka makin japa
makin tulus, alhasil penglihatan sang bayi pun pulih.
Upasaka Peicheng dan istri, bersarana pada Zhenfo Zong.
Dan memimpin banyak orang bersarana pada Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar