Awalnya, peraturan inkarnasi Buddha Hidup Tibet berasal dari Karma Pakshi dari Kagyupa atau serangkaian inkarnasi Gyalwa Karmapa. Belakangan, aliran lain beramai-ramai meniru.
Inkarnasi Buddha Hidup di Tibet mempunya 2 makna utama:
1. Mempertahankan silsilah Dharma.
2. Mempertahankan hak properti vihara yang ditinggalkan generasi terdahulu.
Saya ambil contoh Tsongkhapa:
Murid sulung Tsongkhapa, Khedrup Je berinkarnasi menjadi Buddha Hidup agung Gelugpa -- Panchen Lama.
Murid bungsu Tsongkhapa, Gedun Drupa berinkarnasi menjadi Buddha Hidup agung Gelugpa -- Dalai Lama.
Murid menengah Tsongkhapa, Shakya Yeshe berinkarnasi menjadi Buddha Hidup agung di Mongol -- Jebtsundamba.
(Jebtsundamba belakangan dikenal dengan Janggiya Khutughtu dan Kanjurwa Khutughtu)
Sementara, saya pribadi memiliki simbol Buddha Hidup:
1. Di ubun-ubun kepala terbuka lubang tengkorak.
2. Telinga ada 2 mutiara.
3. Alis Buddha dan mata Buddha.
4. Di depan dada ada tanda Buddha.
5. Telapak tangan ada mani-sankha (keong pengabul kehendak).
6. Jempol kanan ada tanda Raja Senyum.
7. Kaki ada tanda loreng macan.
(Semua ini adalah simbol Buddha Hidup)
Mulaguru saya Guru Thubten Dhargye, mengukuhkan 3 asal usul kehidupan lampau saya:
1. Inkarnasi murid utama Buddha Sakyamuni -- Sariputra.
2. Inkarnasi Tsongkhapa.
3. Inkarnasi Buddha Amitabha (Padmakumara).
Ketiga inkarnasi ini, asal usulnya sangat besar hingga kalangan Agama Buddha pun bisa berguncang.
Saya merasa, Sheng-yen Lu lebih baik tetap Sheng-yen Lu, tidak baik jadi sombong.
*
Sementara, orang bijak yang telah cerah melihat peraturan inkarnasi Buddha Hidup, menurut saya:
Inkarnasi Buddha Hidup adalah kemudahan.
Pencerahan adalah kebijaksanaan.
Inkarnasi Buddha Hidup adalah kebenaran duniawi.
Pencerahan adalah kebenaran suci.
Inkarnasi Buddha Hidup adalah welas asih.
Pencerahan adalah prajna.
*
Guru Zen Zhicao dari Sanjiaoshan, Jizhou.
Bhiksu bertanya, "Walaupun ajaran Agama Buddha banyak, namun, tujuan asasi hanya satu, mengapa ada begitu banyak alasan?"
Guru Zen Zhicao menjawab, "Demi Anda, baru mengutarakan begitu banyak alasan."
Bhiksu bertanya, "Mohon Bhiksu menjelaskan dulu dan sekarang."
Guru Zen Zhicao tidak bicara, hanya mengetuk sebentar tempat duduknya dengan tangan.
Saya secara khusus memberi petunjuk sebagai berikut:
- Peraturan inkarnasi Buddha Hidup adalah sebuah peraturan yang dibuat untuk insan di kolong langit, tujuannya adalah memudahkan menyeberangkan insan, inilah salah satu dari banyak alasan.
- Orang yang cerah, adalah orang bijak, telah memahami seluruh tujuan asasi, prajna ibarat laut, inkarnasi atau tidak, yang penting bebas leluasa.
- Dulu dan sekarang adalah satu.
Inkarnasi Buddha Hidup di Tibet mempunya 2 makna utama:
1. Mempertahankan silsilah Dharma.
2. Mempertahankan hak properti vihara yang ditinggalkan generasi terdahulu.
Saya ambil contoh Tsongkhapa:
Murid sulung Tsongkhapa, Khedrup Je berinkarnasi menjadi Buddha Hidup agung Gelugpa -- Panchen Lama.
Murid bungsu Tsongkhapa, Gedun Drupa berinkarnasi menjadi Buddha Hidup agung Gelugpa -- Dalai Lama.
Murid menengah Tsongkhapa, Shakya Yeshe berinkarnasi menjadi Buddha Hidup agung di Mongol -- Jebtsundamba.
(Jebtsundamba belakangan dikenal dengan Janggiya Khutughtu dan Kanjurwa Khutughtu)
Sementara, saya pribadi memiliki simbol Buddha Hidup:
1. Di ubun-ubun kepala terbuka lubang tengkorak.
2. Telinga ada 2 mutiara.
3. Alis Buddha dan mata Buddha.
4. Di depan dada ada tanda Buddha.
5. Telapak tangan ada mani-sankha (keong pengabul kehendak).
6. Jempol kanan ada tanda Raja Senyum.
7. Kaki ada tanda loreng macan.
(Semua ini adalah simbol Buddha Hidup)
Mulaguru saya Guru Thubten Dhargye, mengukuhkan 3 asal usul kehidupan lampau saya:
1. Inkarnasi murid utama Buddha Sakyamuni -- Sariputra.
2. Inkarnasi Tsongkhapa.
3. Inkarnasi Buddha Amitabha (Padmakumara).
Ketiga inkarnasi ini, asal usulnya sangat besar hingga kalangan Agama Buddha pun bisa berguncang.
Saya merasa, Sheng-yen Lu lebih baik tetap Sheng-yen Lu, tidak baik jadi sombong.
*
Sementara, orang bijak yang telah cerah melihat peraturan inkarnasi Buddha Hidup, menurut saya:
Inkarnasi Buddha Hidup adalah kemudahan.
Pencerahan adalah kebijaksanaan.
Inkarnasi Buddha Hidup adalah kebenaran duniawi.
Pencerahan adalah kebenaran suci.
Inkarnasi Buddha Hidup adalah welas asih.
Pencerahan adalah prajna.
*
Guru Zen Zhicao dari Sanjiaoshan, Jizhou.
Bhiksu bertanya, "Walaupun ajaran Agama Buddha banyak, namun, tujuan asasi hanya satu, mengapa ada begitu banyak alasan?"
Guru Zen Zhicao menjawab, "Demi Anda, baru mengutarakan begitu banyak alasan."
Bhiksu bertanya, "Mohon Bhiksu menjelaskan dulu dan sekarang."
Guru Zen Zhicao tidak bicara, hanya mengetuk sebentar tempat duduknya dengan tangan.
Saya secara khusus memberi petunjuk sebagai berikut:
- Peraturan inkarnasi Buddha Hidup adalah sebuah peraturan yang dibuat untuk insan di kolong langit, tujuannya adalah memudahkan menyeberangkan insan, inilah salah satu dari banyak alasan.
- Orang yang cerah, adalah orang bijak, telah memahami seluruh tujuan asasi, prajna ibarat laut, inkarnasi atau tidak, yang penting bebas leluasa.
- Dulu dan sekarang adalah satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar