Apa Sebenarnya yang Saya Lakukan di Dunia Ini?

Suatu ketika, saya bertanya pada Guru saya Guru Thubten Dhargye, "Apa sebenarnya yang saya lakukan di dunia ini?"

Thubten Dhargye menjawab, "Menyeberangkan orang."

Saya bertanya lagi, "Menyeberangkan orang yang bagaimana?"

Thubten Dhargye menjawab "Cukup menyeberangkan Anda seorang!" (kalimat yang saling berkaitan)

Semasa hidup-Nya, Guru Thubten Dhargye pernah berkata pada orang-orang bahwa insan yang diseberangkannya tidak banyak, hanya berjumlah ratusan orang saja, orang yang telah diseleksi dengan ketat baru bisa menjadi siswa-Nya.

Yidam Beliau adalah Bhagawati Kurukulle. Secara teori, yidam Bhagawati Kurukulle adalah yidam Mahavasikarana (cinta kasih universal), maka insan yang diseberangkannya seharusnya berjumlah jutaan orang, tidak hanya ratusan orang saja.

Seseorang bertanya pada-Nya, "Yidam Mahavasikarana memiliki daya tarik yang besar, mengapa hanya menyeberangkan ratusan orang saja?"

Guru Thubten Dhargye menjawab, "Menyeberangkan seorang Sheng-yen Lu saja sudah cukup."

"Mengapa?"

"Sebab menyeberangkan dia seorang saja berarti telah menyeberangkan lima juta orang."

Orang yang bertanya langsung paham.

Maksud Guru adalah Beliau menyeberangkan saya, saya menyeberangkan orang lain lagi, inilah yang kita lakukan di dunia manusia.

Lebih lanjut, menyeberangkan seorang Sheng-yen Lu saja sudah cukup, menyeberangkan satu orang berarti menyeberangkan lima juta orang.

Menyeberangkan, menyeberangkan, menyeberangkan, menyeberangkan dan menyeberangkan....

HA...HA...HA...

Terus terang, meskipun saya memiliki lima juta siswa, namun, siswa-siswa saya ini adalah siswa suci.

Satu pun tidak berani saya remehkan.

Saya dibuat terharu oleh siswa-siswa saya.

Seperti Liang Yong dari Brazil, saat saya menyepi, ia melanglang buana mencari saya dengan susah payah, semangatnya mencari Guru sampai jauh seperti ini, ia menaklukkan lika-liku yang terhingga, ia bukan orang kaya, tinggal di hotel paling murahan, menahan berbagai kesulitan dan pukulan, kegigihan semacam ini membuat saya terharu.

DR. Liang Yong adalah siswa suci yang saya hormati!

Masih ada lagi Lianhua Haomin, bakat alamnya sangat luar biasa, ia tekun melatih diri secara diam-diam, ia telah memahami dunia manusia seutuhnya.

Daya pemahamannya sangat kuat, ia seorang siswa suci yang sangat berbakat, sekali saya tilik, ia pun mencapai pencerahan!

Lianhua Haomin adalah siswa suci yang saya hormati!

Ada lagi, Lianhua Jingbo, ia adalah seorang tulku, siswa suci yang sangat berbakat, diam-diam ia sudah lama melatih diri dengan keras!

Ia mendengarkan Dharma di bawah Dharmasana saya, semua dapat dipahaminya, dan ia pun mencapai tingkat pencerahan dalam waktu yang singkat.

Lianhua Jingbo adalah siswa suci yang saya hormati!

Di sini saya hanya beri 3 contoh, sesungguhnya, siswa suci yang membuat saya menaruh hormat dan terharu sungguh banyak.

Tak terhitung.

Memang, Guru Thubten Dhargye menyeberangkan saya, saya menyeberangkan para insan, dunia ini tiada lain selain kata "menyeberangkan".

Saya melihat banyak Mahabiksu.

"Menyeberangkan" uang.

"Menyeberangkan" nama.

"Menyeberangkan" vihara besar.

"Menyeberangkan" gunung kekuasaannya.

"Menyeberangkan" kedudukan.

Tidak menggunakan ide pokok Tathagata (kebijaksanaan Buddha) untuk menyeberangkan para insan yang malang, tidak mampu mencapai kebuddhaan, ia sendiri pun bukan mahakalyana-mitra, juga bukan orang yang telah mencapai pencerahan, melihatnya, saya terbahak tiga kali, HA..HA..HA...sungguh menggelikan!

Tidak ada komentar: