Banyak orang yang ingin memahami urutan bhavana Tantrayana dan bagaimana
tahapan penekunanya, sebab Buddha Dharma luas bagai samudra, Tantrayana
lebih dalam lagi, apabila sadhaka tidak mempunyai pedoman dan
menekuninya dengan membuta, maka tidak hanya salah jalan, bahkan juga
menyia-nyiakan waktu dan menyebabkan terjerumus dalam kesesatan.
Apa
adanya saya ( Buddha Hidup Lian-sheng, Sheng-yen Lu ) memberitahu Anda
semua, saya pribadi memulai sadhana dari fondasi dasar hingga saat ini
telah merealisasi Mahaphala dalam Tantrayana, yaitu :
‘Padma-prabha-svara Buddha’
Berikut di bawah ini merupakan tahapan bhavana saya :
Catur Prayoga.
Sadhana Guru Yoga.
Yidam.
Bhadrakumbha-prana.
Kundalini.
Membuka avadhuti.
Membuka Panca-cakra.
Sadhana Vajra.
Anuttara-tantra.
Inilah tahapan nyata bhavana saya.
●
Sadhaka
Tantra harus terlebih dahulu menekuni Sadhana Catur Prayoga, sebab
Catur Prayoga merupakan fondasi Tantrayana, ia berfungsi untuk
pertobatan mengikis rintangan karma dan menumbuhkan berkah serta segala
macam manfaat. Tanpa sumber daya ini, bagaimana mungkin dapat menekuni
Tantrayana. Berikutnya adalah penekunan Sadhana Guru Yoga, sebab
keberhasilan Tantrayana bersumber dari adhistana Mulacarya, kunci
bhavana ditransmisikan oleh Mulacarya, inilah sumber bangkitnya
silsilah, juga merupakan sumber realisasi Kesunyataan Mahayana, oleh
karena itulah harus menekuni Sadhana Guru Yoga.
Yidam Tantra
merupakan akar dari sadhaka, penekunan yidam yoga berdasarkan pada sifat
pembawaan diri sendiri, ini merupakan daya samatha-vipasyana dalam
tahap pembangkitan. Dengan adanya tubuh yidam, maka barulah dapat
menekuni Bhadrakumbhaprana.
Fondasi dari pembangkitan kundalini adalah Bhadrakumbhaprana.
Untuk membuka avadhuti ( nadi tengah ) mengandalkan kundalini.
Kemudian dari avadhuti membuka Panca-cakra.
Panca-cakra merupakan lokasi Panca Vajra :
Cakra usnisa : Hevajra.
Cakra visudha : Mahottara Heruka.
Cakra anahata : Cakrasamvara.
Cakra manipura : Guhyasamaja Vajra.
Cakra svadhisthana : Yamantaka Vajra.
Ini merupakan Siddhi Sadhana Vajra.
Yang terakhir adalah Anuttara-tantra, Dharmakaya Mahasukhaprajna, yaitu Tathata.
●
Untuk
merealisasi Mahasiddhi Tantrayana atau Dharmakaya Mahasukhaprajna (
Tathata ), harus berhasil dalam Sadhana Vajra ( Cukup satu adinata
vajra, tidak harus kelima vajra ), namun terlebih dahulu perlu membuka
panca cakra untuk menyerap kualitas Pancadhyani Buddha. Untuk membuka
panca cakra, harus terlebih dahulu membuka avadhuti, untuk membuka
avadhuti harus terlebih dahulu menekuni pembangkitan kundalini, untuk
membangkitkan kundalini harus terlebih dahulu menekuni
Bhadrakumbhaprana, untuk menekuni Bhadrakumbhaprana harus terlebih
dahulu memvisualisasikan yidam, sedangkan yidam harus ditransmisikan
oleh Acarya, untuk memperoleh transmisi Acarya harus terlebih dahulu
menekuni Catur-prayoga.
Mahamudra dalam Kagyudpa mengatakan :
Cakra manipura terbuka : Samadhi Mahamudra.
Avadhuti terbuka : Sunya Mahamudra.
Panca-cakra terbuka : Penembusan Mahamudra.
Inilah Mahasiddhi dalam Tantrayana, merupakan pencapaian agung Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga.
Ada juga yang mengatakan :
Cakra anahata terbuka : Siddhi Sambhogakaya Buddha.
Cakra visudha terbuka : Siddhi Nirmanakaya Buddha.
Cakra usnisa terbuka : Siddhi Dharmakaya Buddha.
●
Pencapaian
Dharmakaya Mahasukhaprajna adalah Tathata, Ksetra Terang Kedamaian
Abadi adalah Dharmakaya, dapat dikatakan tiada berbeda dengan Prabhakaya
Ksetra. Cahayanya meliputi segalanya, dapat disebut sebagai Dharmakaya
Paripurna tanpa atribut.
●
Tahapan bhavana saya
nampaknya sangat mudah untuk dipahami, namun saya hendak mengingatkan
Anda sekalian bahwasanya tiap sadhana sangatlah rumit dan sukar, harus
ditembus satu demi satu, apabila belum mencapai yukta benar-benar tidak
boleh melompatinya, sebab dengan melompatinya maka yang berikutnya sudah
pasti tidak akan beryukta, dikarenakan belum beryukta dengan sadhana
tahap sebelumnya.
Sadhaka Tantra memiliki kebiasaan serakah akan
Mahasadhana, bahkan juga serakah akan banyak sadhana, menganggap diri
sendiri sebagai sadhaka berakar agung, seketika langsung menekuni
Sadhana Vajra, ini merupakan penyakit bersama, waspadalah !
Dalam bhavana ada kunci olah prana, ada kunci visualisasi, ada kunci visesa, ada kunci ketekunan bhavana dan ada kunci guhya.
Ini semua memerlukan bimbingan dari Acarya yang sejati.
Saya
tidak ingin menyembunyikan ajaran, niat saya tulus, asalkan ada orang
yang bertekad menekuni bhavana mencapai Kebuddhaan, memiliki keyakinan
teguh tak tergoyahkan, saya pasti mentransmisikan, bersama merealisasi
Anuttarabodhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar