Kau berkata, "Sesuatu telah terjadi, ini membuatku putus asa, hatiku hancur lebur!"
Aku berkata, "Apa yang terjadi?"
Kau berkata, "Sesuatu yang menyedihkan, hidupku seakan-akan telah berakhir. Kesedihan yang tidak bisa kututupi ini membuatku menjadi dingin sepenuhnya."
Aku berkata, "Jangan sedih, orang yang belajar Buddha, tidak perlu bersedih."
Xiaxia!
Hidup sebenarnya ibarat samudera, masalah yang terjadi ibarat ombak, ombak terhempas di pantai, setelah hancur-lebur, kembali lagi ke laut, berubah menjadi laut, itulah laut yang sesungguhnya.
Seribu lapis ombak.
Selaksa lapis ombak.
Kembali ke tengah laut tetap sama.
Buddha Sakyamuni pernah bersabda, "Anicca (ketidakkekalan), anatman (tiada aku), dan parinirvana (keheningan nirvana)." Akhirnya berubah menjadi, corak satu wujud sejati.
Masalah yang terjadi, justru bertubi-tubi, selamanya tidak berkesudahan. kita pun demikian.
Namun, kembali ke "tempat asal", sama sekali tidak ada yang terjadi, laut dan ombak laut adalah satu, bukan dua.
Xiaxia!
Sekalipun banyak masalah yang terjadi, sama saja, pada akhirnya menjadi "tiada masalah", menurutmu, benar atau tidak?
Samudera ada banyak ombak, setelah angin ribut dan ombak besar, tetap adalah laut, kita harus mengamati seperti itu baru benar.
Aku pernah berkata padamu, "Apapun yang terjadi di masa yang akan datang, aku juga akan menanggungnya, tidak apa-apa, segalanya akan mereda, malah akan menjadi bahan tulisanku."
Kau berkata, "Aku juga tidak takut, aku juga akan menanggungnya, sekarang sudah mengerti, tidak ada orang yang bisa menyakitiku, tidak ada orang yang bisa menindasku, aku punya cukup keberanian, aku juga mengerti laut dan ombak laut."
Aku berkata, "Buddhata adalah laut, dunia adalah ombak, kita di ombak dunia, pada akhirnya, kembali lagi ke laut."
Kau berkata, "Buddhata adalah laut, dunia adalah ombak angin, kita terombang-ambing di dunia, pada akhirnya adalah ilusi."
Kita semua mengerti dan bijaksana, dunia ini ada banyak manusia, masalah, bumi, dan materi, kita telah melihat sampai ke akar-akarnya.
Keindahan pemandangan "Yuehe" yang unik, membuatku teringat.
"Yuehe" selamanya indah dan berkilau.
Aku berkata, "Anggap segala masalah menjadi tiada masalah, ya? Hati sadhaka pun damai dan tenteram."
Sajak:
Satu ombak demi satu ombak kesedihan dunia
Justru adalah kekuatan batin kita sadhaka
Menikmati kepedihan
Ini baru disebut bergelora
Laut dan ombak
Ternyata memang sama
Mana ada perbedaan
Marilah kita berbagi
Kau butuh pintu keluar roh
Mencari alam suci
Pengalaman paling akhir
Jalan-jalan di pantai sambil bergandengan bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar