Setiap hari.
Saya mengendarai mobil dari Arama Nanshan ke Zhenfo Miyuan, hal pertama yang harus saya lakukan adalah "Memberkati Jarak Jauh".
"Zhenfo Miyuan" adalah "pusat korespondensi" Zhenfo Zong sedunia, setiap hari ada berikat-ikat, bertumpuk-tumpuk, dan berpeti-peti surat.
Staff khusus di sini bertanggungjawab terhadap banyak pekerjaan, dari menerima surat, membuka surat, membaca surat, membalas surat, mengetik, mengamplop surat, memberkati surat, hingga mengirim surat, semua dikerjakan oleh staff khusus.
Saya pribadi bertanggungjawab membaca:
- Surat-surat penting.
- Surat-surat darurat.
- Surat-surat kunci.
Ada satu hal lagi yang paling penting, semua surat yang akan dikirim "diberkati jarak jauh".
Ikrar saya adalah:
- Barangsiapa yang memohon penyeberangan pada Mahaguru Lu, dijemput dan diseberangkan ke alam suci Buddhaloka.
- Barangsiapa yang memohon pengabulan harapan pada Mahaguru Lu, diberkati sehingga harapan terkabulkan.
Mahaprajna Paramita, Om Mani Padami Hum. Chuli. Ji Ji Ru Luling. Yaochi Jinmu menjadi saksi. She. Melalui Dharma (Dharmabala). Memberkati jarak jauh!
*
30 September 2008, seorang kakek berusia 84 tahun Ray Cordsen terjatuh di rumahnya. Ia adalah kakek seorang umat bule Sdri. Renee Cordsen dari True Buddha Vijaya Temple.
Manula tidak diperkenankan jatuh, sekali jatuh, menyebabkan tulang belakang di bagian leher patah dan retak. Sehingga, bergegas dibawa ke ICU, buru-buru diselamatkan dokter.
Sebelumnya, dalam bersadhana Sdri. Renee telah memiliki firasat bahwa akan terjadi musibah di rumahnya. Seperti diduga, anggota keluarganya segera memberitahunya, kakek telah mengalami kecelakaan terjatuh yang serius.
Hal pertama yang terpikirkan olehnya adalah menulis surat ke Zhenfo Miyuan, memohon Buddha Guru memberkati kakeknya.
Kakek Ray Cordsen lahir pada 2 Oktober menerima operasi pemasangan pen di tulangnya.
Selama dokter sedang mengoperasi, tiba-tiba ditemukan di dalam pembuluh darah nadi arteri bagian otak, ada sebongkah "tumor pembuluh darah" yang tidak kecil.
Pengalaman dokter adalah sekali tekanan darah naik selama operasi, tumor pembuluh darah akan meledak, sehingga nyawanya akan terancam.
Dokter mempertimbangkan pola penyembuhan dengan lebih dulu mengangkat tumor pembuluh darah, namun mempertimbangkan lagi:
- Pasien telah lanjut usia.
- Kesehatan kurang mendukung.
- Nyawanya dalam bahaya.
Dokter menambah dosis obat bius, agar saat operasi, tekanan darah bisa terkontrol, sehingga tumor pembuluh darah tidak diangkat.
Hingga dini hari tanggal 3 Oktober 2008, ketika dokter melakukan pemeriksaan ulang pada Kakek, tak disangka ditemukan bahwa tumor pembuluh darah nadi arteri yang di ujung tanduk tersebut, hilang tak berbekas.
Dokter dan perawat enggan percaya, hanya sehari saja, tumor sebesar itu berubah dari yang ada menjadi tiada, sungguh tak terbayangkan, mujizat.
Sekarang, kesadaran Kakek sangat prima dan segalanya baik-baik saja.
*
Ini adalah sebuah kisah nyata yang lain tentang lenyapnya tumor pembuluh darah.
Pemberkatan Mahadharmabala Super!
Sdri. Renee mengalami sendiri Dharmabala Mahaguru Lu yang luar biasa ini.
Saya berdoa, barangsiapa yang memohon pemberkatan, Wahai Buddha dan Bodhisattva, kabulkan harapan mereka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar